Jalur Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) resmi ditutup tanggal 24 Juni 2020. SBMPN adalah istilah baru bagi Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) yang biasanya diadakan melalui seleksi tes tulis serentak di 42 politeknik negeri se-Indonesia. Tahun ini, panitia pusat memutuskan untuk meniadakan tes tulis dan menggantinya dengan seleksi portofolio baik akademis maupun non akademis.
Dari data panitia lokal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mencatat angka pendaftar naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Pendaftar UMPN 2019 sebanyak 1437 dan tahun ini 2764.
“Kami masih menunggu data final dari panitia pusat karena konfirmasi pembayaran masih berlangsung Pada dasarnya, Kami cukup kaget karena melihat antusiasme masyarakat yang semakin mempercayai politeknik sebagai tujuan studi lanjut. Karena di masa pandemi seperti ini, bayangan kami pendaftar akan turun. Namun, tidak disangka malah meningkat cukup banyak,” ungkap Anis Mustaghfirin, Wakil Direktur Bidang Akademik PPNS.
Kemudahan dalam mendaftar dan karena tes tulis ditiadakan, bisa jadi menjadi salah satu faktor yang menguntungkan para pendaftar.
“Mungkin salah satu alasan meningkat karena SBMPN tahun ini tidak menggunakan tes tulis untuk seleksi, cukup portofolio. Sangat memudahkan bagi pendaftar,” ungkap pria yang menyelesaikan doktornya di Jepang ini.
Tahun ini, PPNS hanya menyediakan sekitar 300 kursi yang tersebar untuk 14 Program Studi baik D4 (Sarjana Terapan) maupun D3.
Jika di tahun-tahun sebelumnya, selalu ada tes wawancara dan kesehatan sebelum dinyatakan diterima menjadi Mahasiswa Baru, PPNS masih belum dapat memberikan kepastian bagaimana proses ini akan dilaksanakan.
“Bagi kami, keamanan dan keselamatan yang paling penting. Jadi kami akan pikirkan teknisnya dengan mempertimbangkan protokol kesehatan di situasi saat ini,” ungkap Anis.