Berbekal Tas Terapi, Mahasiswa PPNS Raih Gold Medal dalam Lomba World Invention di Jepang

Punggung sering terasa sakit bila membawa tas berat? Bagaimana bila membawa tas khusus yang mampu mengatasi rasa sakit tersebut?

Berbekal penemuan tentang tas terapi, mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berhasil meraih Gold Medal dan Special Award dari Highly Innovative Unique Foundation (HIUF) Saudi Arabia pada lomba karya cipta internasional Japan Design, Idea, and Invention Expo (JDIE) tahun 2019.

Pada ajang yang diselenggarakan oleh WIIPA (World Invention Intellectual property Associations) di Tokyo Bay Ariake, 17 Juni 2019 tersebut, tim yang diwakili oleh tiga mahasiswa PPNS berhasil meraih Gold Medal dan Special dari HIUF Saudi Arabia di Bidang Inovasi Teknologi. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Bella Naziel Iqmalia (Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Angga Ade Purnawan (Teknik Kelistrikan Kapal), dan Sultan Fat Ihza Abdillah (Teknik Pengolahan Limbah).

Judul inovasi mereka Mubachi: Multifunctional Backpack without Spinal Disorder as a Portable Bag massager for Chiropratic Theraphy mampu mengantar mereka bersaing dengan ratusan peserta dri seluruh dunia. Bella menjelaskan bahwa tas ini memiliki kemampuan untuk menunjang terapi kiropraksi, dimana dapat mengaktifkan otot-otot tulang belakang dan meredakan nyeri pada bagian punggung.

JDIE atau Japan Design, Idea, and Invention Expo adalah suatu perlombaan berbasis Inovasi teknologi yang diikuti oleh berbagai negara di Asia dan Eropa. Negara-negara yang mengikuti perlombaan ini antara lain Jepang, Taiwan, Cina, Malaysia, Thailand, India, Sri lanka, Kroasia, Kamboja, Arab Saudi dan Indonesia. Dari Indonesia sendiri ada tim dari UNDIP, ITS, UB, Telkom University, UNS, dll.

“Ada 300 delegasi dari 15 negara yang ikut, kami sangat bangga karena inovasi kami mampu bersaing dengan inovasi dari negara lain” tutut Bella.

Perjalanan mahasiswa PPNS dalam meraih penghargaan tidaklah mudah. Berbagai tahapan dari penelitian, pembuatan prototype, pembaruan prototype, trial and error, hingga berjuang pada tahap persentasi di Jepang untuk memaparkan inovasinya.

“Inovasi ini dimulai tahun 2018 dan terus mengalami perbaikan agar keefektifan performansinya lebih baik lagi dan lagi”

Sebelumnya, karya cipta tas MUBACHI ini juga pernah memenagkan ajang karya cipta tingkat nasional, seperti PKM oleh Kemenristekdikti, Juara 1 di Indonesian Occupational Safety and Health Summit 2018, dan telah diikutkan pada International Conference on Environmental Risks and Public Health 2018.

Mereka ikut memberikan tips kepada pelajar ataupun mahasiswa yang juga ingin menelurkan inovasi.

“Kita bisa melihat persoalan yang terjadi sehari-hari. Mencari solusinya. Bisa juga kerjasama dengan mahasiswa lintas jurusan. Dan jangan takut salah, dicoba dulu,” ujar Sultan.