Afif Zuhri, S.T, M.T, Dosen PPNS (baju putih), saat memaparkan Portable Virtual Assistant di Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. (FT/Dok.Duta/LOETFI)
3/September/2021 – Daerah pesisir ataupun tambak, merupakan basis penghasil ikan laut. Seperti halnya yang dilakukan nelayan warga Desa Gisik Cemandi, yang perlu mendapatkan perhatian serius guna peningkatan hasil.
Perhatian khusus tersebut salah satunya diberikan oleh akademisi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), dengan tujuan agar para nelayan mendapatkan hasil yang maksimal di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Bertempat di Balai Desa Gisik Cemandi, Kamis, (2/9/21) kemarin, kedatangan akademisi dari PPNS ini membawa inovasi dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang perikanan dan kelautan yang dibiayai Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemdikbud Ristek. Hal itu disampaikan Afif Zuhri, S.T, M.T, Dosen PPNS, Jumat, (3/9/21)
Lebih jauh, Afif menjelaskan, sistem kerja alat tersebut menentukan data koordinat persebaran ikan di suatu lokasi dengan memanfaatkan teknologi sinyal GPS satelit. “Alat ini bekerja berdasarkan data persebaran ikan yang diperoleh dari data Kementerian Perikanan dan Kelautan,” papar Afif Zuhri.
Kegiatan sosialisasi PKM tersebut bertemakan ‘Portable Virtual Assistent: Perangkat Penunjuk Lokasi Persebaran Ikan Bagi Nelayan Tradisional untuk Peningkatan Hasil Tangkap Akibat Pandemi Covid19’. “Kami menyebutnya Fish Finder Kapal,” kata Shania Virgiani, Mahasiswi D4 Kelistrikan Kapal PPNS.
“Munculnya ide pembuatan alat tersebut berangkat dari fenomena para nelayan tradisional yang belum memaksimalkan adanya teknologi,” tambah mahasiswa asal Surabaya tersebut.
Inovasi tersebut disambut antusias oleh puluhan peserta yang hadir dan tergabung dalam dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Gisik Cemandi. Hal ini disampaikan Kepala Desa Gisik Cemandi, Muhammad Alimin.
Dirinya berterimakasih atas kehadiran tim PPNS dengan tujuan membantu kelompok nelayan. “Harapan saya, dengan adanya inovasi dari mahasiswa PPNS dibidang perikanan dan kelautan bisa membawa perubahan yang signifikan pada kesejahteraan masyarakat nelayan tradisional di desa Gisik Cemandi,” harap Alimin yang juga ketua HNSI Kab. Sidoarjo ini.
“Inovasi mahasiswa tersebut secara tidak langsung juga membantu program pemerintah terkait SDGs Desa yang Ke-9 (Infrastruktur dan Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan) terlebih dimasa pandemi Covid-19,” papar M. Badrus Syarifuddin, Pendamping Desa dan Sekretaris HNSI Kab. Sidoarjo.
Sementara, Sukirjan, Ketua Nelayan Gisik Cemandi, juga berharap dengan hal positif yang disosialisasikan oleh para Mahasiswa tersebut bisa meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan.Kegiatan ditutup dengan simulasi hasil karya mahasiswa PKM PPNS, salah satunya miniatur kapal ‘Smart Autopilot Unmanned Ships (SAUS) Berbasis Data Lokasi Penangkapan Ikan’ di sungai Desa Gisik Cemandi.