Bank Sampah Kampus: Mengajarkan Civitas Academica PPNS tentang Pentingnya Mengelola Sampah

Senin, 22 Juli 2024

Sampah merupakan masalah lingkungan yang selalu menjadi perhatian penting dalam kehidupan sehari-hari. Produksi sampah yang terus semakin meningkat khususnya di perkotaan, sehingga diperlukan upaya yang lebih besar untuk mengelolanya dengan baik. Salah satu solusi yang ditemukan adalah dengan mendirikan bank sampah, termasuk di lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Pada Senin 22/7 bertempat di Gedung F lantai 1, Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah meresmikan fasilitas baru berupa Bank Sampah, Bank Sampah PPNS merupakan sebuah tempat untuk mengumpulkan, mengelola, dan mendaur ulang sampah-sampah yang dihasilkan oleh mahasiswa dan civitas akademik kampus.

Dalam sambutannya Rachmad Tri Soelistijono selaku Direktur PPNS menjelaskan, “Saat ini kita sudah memulai Green Campus yang menjadi komitmen kita untuk menjadikan kampus PPNS menjadi lebih bersih dan lebih hijau, timbunan sampah yang dihasilkan dari PPNS dapat kita filter lagi, mana yang sampah organic dan non organic, yang non organic bisa kita manfaatkan untuk disetorkan ke bank sampah yang mana bisa di konversikan dalam bentuk rupiah, jadi semakin banyak sampah yang kita setorkan semakin banyak pula saldo yang bisa kita dapat, harapan saya dengan adanya system ini akan dapat memberikan manfaat 2 pihak, selain bisa sebagai penghasilan tambahan bagi yang civitas terlibat, di satu sisi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih”.

Vivin Setiani dosen Teknik Pengolahan Limbah PPNS menambahkan, “Tujuan utama dari bank sampah kampus ini adalah untuk membiasakan dan mengajarkan mahasiswa dan seluruh civitas akademik tentang pentingnya pengelolaan sampah secara bijak, serta meningkatkan kesadaran lingkungan di PPNS. Maka dari itu dengan telah diresmikannya fasilitas Bank Sampah PPNS, secara tidak langsung kita dapat mengurangi timbunan sampah yang dihasilkan dari kampus PPNS, sehingga kita mampu menciptakan Zero Waste serta emisi yang dihasilkan pun juga rendah dan target menciptakan lingkungan yang lebih hijau dapat tercapai” ujarnya.

Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh Bank Sampah PPNS adalah pengumpulan sampah-sampah plastik dari seluruh area kampus, seperti ruang kuliah, kantin, dan tempat umum lainnya. Setelah sampah dikumpulkan, kemudian dipilah berdasarkan jenisnya, antara organik dan anorganik. Sampah organik akan diolah lebih lanjut menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik akan dijual ke pihak ketiga untuk didaur ulang.

Selain memberikan edukasi kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademik tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan baik, bank sampah PPNS juga dapat menjadi sarana pengembangan keterampilan bagi mahasiswa, seperti keterampilan manajemen sampah, keterampilan dalam pengelolaan keuangan, dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan bank sampah. Dengan demikian, bank sampah PPNS tidak hanya membantu mengurangi masalah sampah, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi pengembangan mahasiswa. Pengelolaan Bank sampah tentunya membutuhkan komitmen dan kerja sama yang baik dari seluruh elemen kampus, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pihak administrasi kampus.

Di masa depan, diharapkan bank sampah PPNS dapat menjadi contoh bagi Lembaga pendidikan lainnya dalam mengelola sampah dengan baik. Dengan adanya bank sampah PPNS, diharapkan kesadaran lingkungan dalam kalangan mahasiswa dan civitas akademik kampus dapat semakin meningkat, dan keberlanjutan lingkungan dapat terjaga dengan baik.
Bank Sampah PPNS merupakan sebuah inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pendidikan. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan bank sampah ini, diharapkan kesadaran lingkungan dapat meningkat dan mahasiswa menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan sekitar.