Tim Baruna-PPNS, berhasil meraih Juara Terbaik Nasional 2 dalam Ajang Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK) diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin, (28/09).
Tim yang beranggotakan Meliana Frantika dan Dewi Madasari dari Prodi D4 Manajemen Bisnis, berhasil meraih juara dalam kategori Analisis Kasus Bisnis Bidang Manajemen Operasional. Meski dalam pandemi Covid-19 yang sedang melanda bahkan dunia, tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk mengikuti kegiatan KBMK, terlihat dari jumlah mahasiswa yang mendaftar pada KBMK tahun 2020 sebanyak 571 tim dan terdiri dari 135 Perguruan Tinggi yang terlibat.
Meliana menjelaskan bahwa PPNS merupakan satu-satunya politeknik yang meraih juara dalam kompetisi tersebut. Meski sempat merasa minder karena berasal dari kampus perkapalan, namun tim baruna mampu bersaing dengan kampus-kampus terkemuka dari seluruh Indonesia.
Dalam kompetisi tersebut, peserta diminta memberikan masukan strategi pengembangan PT. POS Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar di Indonesia. Salah satu juri dalam kompetisi tersebut berasal dari PT. POS Indonesia. Beberapa strategi yang diusulkan adalah memberikan diskon 20% terhadap pengguna PT POS di marketplace, kemitraan PT POS dengan jasa logistik lain yang telah memiliki brand awareness tinggi.
“Kami melihat bahwa minat masyarakat pada PT. POS masih kurang sehingga kami mengusulkan agar PT POS bekerjasama dengan marketplace misalnya memberikan potongan ongkos kirim, dan bekerjasama dengan jasa logistik lain,” ungkap Meliana.
Model kerjasama dengan jasa logistik lain yang diusulkan adalah tactical collaboration yaitu dengan berbagi sumber daya seperti transportasi dan warehouse. Model kerjasama distribusi menggunakan port to port dan FBB (Free Before Board) dari modifikasi konsep Incoterm. Kemitraan dengan model ini akan dianggap memberikan manfaat ekonomis untuk PT. POS dan juga dapat meningkatkan brand awareness dan kepercayaan dari pelanggan.
Di tahap final, peserta diminta memecahkan kasuk untuk instant delivery service di PT. POS Indonesia.
“Kami melihat bahwa PT POS sudah mengembangkan jasa instant delivery namun sayangnya belum berkembang secara maksimal, sehingga kami mengusulkan agar PT POS melakukan kerjasama dengan marketplace dalam membantu promosi jasa instant delivery service. Strategi yang lain adalah meningkatkan peran orangers serta aplikasi QPOSIN, dan juga kerjasama dengan jasa logistik yang sudah leading di bidang instant delivery,” pungkas Meliana.
Pelaksanaan ajang kompetisi ini diselenggarakan secara daring bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada kategori ini, juara pertama diraih oleh Institut Teknologi Bandung dan Juara Ketiga diraih oleh Institut Pertanian Bogor. (nur)