Jum’at, 19 Juli 2017
Plastik merupakan salah satu sampah yang menjadi masalah utama dalam pencemaran tanah baik di sungai maupun laut. Sampah plastik sendiri bersifat tidak mudah terurai dan membutuhkan ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami. Dengan banyaknya fenomena tersebut, mahasiswa beserta dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Program Studi Teknik Pengolahan Limbah berkunjung untuk menghadiri undangan M/V Plastic Odyssey Expedition pada (18/7) di Dermaga Mira Tanjung Perak, Surabaya.
Plastic Odyssey merupakan organisasi perintis yang didedikasikan untuk mengurangi polusi plastik di seluruh dunia. Dengan menggabungkan inovasi, edukasi, dan keterlibatan masyarakat. Plastic Odyssey juga berupaya menciptakan solusi berkelanjutan untuk krisis sampah plastik. Organisasi ini berkeliling dunia, berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk menerapkan praktik pengelolaan sampah yang efektif dan mempromosikan pelestarian lingkungan.
Pada kampanye ini, PPNS mendapat undangan sebagai salah satu pendidikan vokasi bidang perkapalan yang di dalamnya terdapat jurusan Teknik Pengolahan Limbah, dengan acara ini diharapkan adanya exchange knowledge antara dosen bersama mahasiswa dengan para volunteer program Plastic Odyssey.
Sri Mauliyani Volunteer Konten Edukasi Plastic Odyssey wilayah Indonesia menjelaskan bahwa kapal yang digunakan untuk kampanye tersebut merupakan kapal refurbish atau telah di karoseri ulang yang telah melalui banyak ubahan, diantara memiliki Sistem Navigasi yang kompleks dengan dukungan citra dari satelit.
“Selain itu, kapal ini juga dilengkapi mesin pencacah sampah plastic yang memiliki teknologi recycle, dan mesin Extruder yang dapat mengolah sampah plastik menjadi bahan baru yang bernilai dan dapat digunakan seperti kursi dan meja yang ada di kapal Plastic Odyssey,” tambah Sri. Di Indonesia terdapat enam kota yang menjadi titik henti dari ekspedisi, salah satunya adalah Kota Surabaya.
“Ekspedisi yang kami lakukan lebih dari 2 tahun dengan melewati banyak tempat yang utamanya di wilayah lautan, harapan terbesar kami adalah masyarakat mampu menerapkan Build the Future to Zero Waste, yaitu mengurangi atau menolak penggunaan plastic sekali pakai dalam kehidupan sehari hari, dalam misi ini kami juga ingin memberitahukan dan mengedukasi kepada banyak masyarakat mengenai betapa bahayanya sampah plastik bagi keberlanjutan lingkungan,” ungkap Sri.
Sementara itu, Tanti Utami salah satu dosen Prodi Teknik Pengolahan Limbah sangat menikmati dan merasakan manfaat dari kunjungan singkat ke kapal Odyssey. Kunjungan ini diharapkan menjadi ide-ide untuk PPNS agar dapat menciptakan inovasi di bidang lingkungan.