Sabtu, 16 Desember 2017 PPNS menggelar PPNS Advisory Board. Acara yang dilaksanakan tahunan ini merupakan salah satu kunci penyelarasan antara pendidikan dan industri. Acara yang tahun ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai Teaching Factory dan juga Dual System, dihadiri oleh banyak perusahaan. Perusahaan yang hadir juga cukup variatif, tak hanya yang berfokus pada bidang perkapalan, melainkan bidang-bidang yang lain.
Dalam acara yang dibuka dengan paparan Direktur PPNS mengenai revitalisasi politeknik dan perannya terhadap peningkatan kualitas SDM Indonesia. PPNS Advisory Board juga mengajak para industri untuk berkeliling di laboratorium dan juga bengkel. Banyak perwakilan industri yang mengapresiasi politeknik yang mampu menyediakan bengkel dengan alat-alat terbaru.
Dalam diskusi, perwakilan dari PT. Najatim misalnya member masukan agar mahasiswa di tahun terakhir lebih banyak diajar oleh praktisi atau dibawa ke lingkungan kerja yang sebenarnya. “Jangan sampai lulusan Teknik Permesinan Kapal, tidak pernah melihat mesin kapal sama sekali. Mereka harus diajak untuk melihat mesin kapal sebenarnya”.
Di akhir acara dilaksanakan penandatangan MoU dengan 7 perusahaan. Yakni : PT. PAL Indonesia, PT. Gusse, PT. Benefita Indonesia, PT. Palka Sarana Utama, PT. Najatim, PT. Orela Shipyard, PT.Dharma Lautan. Beberapa perusahaan lain masih dalam proses penandatangan karena yang hadir bukan pejabat yang berwenang untuk tanda tangan.