PPNS Gelar Pertemuan Industrial Advisory Board (IAB) untuk Perkuat Sinergi dengan Dunia Industri

Surabaya, 16/09. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menggelar pertemuan Industrial Advisory Board (IAB) sebagai wujud nyata komitmen memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan dunia industri. Pertemuan yang berlangsung di Grha Dewaruci ini dihadiri oleh berbagai mitra industri strategis, pimpinan kampus, serta berbagai kepala unit terkait. Dalam sambutannya, Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono, menyampaikan bahwa forum IAB merupakan sarana penting untuk menyelaraskan kebutuhan industri dengan pengembangan akademik, khususnya dalam bidang kurikulum, penelitian, dan pengembangan sumber daya manusia.

“Kami ingin memastikan bahwa lulusan kampus tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Kolaborasi dengan industri adalah kunci untuk menghasilkan inovasi yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Rachmad. 

Pertemuan ini menghadirkan diskusi dengan narasumber Wakil Direktur I PPNS, Aang Wahidin, Wakil Direktur III, Mohamad Hakam, dan Ketua IPERINDPO, Anita Puji Utami yang juga merupakan direktur PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia. 

Topik diskusi yang pertama “Kurikulum Relevan, Magang Berkualitas: Peran Masukan Industri” memaparkan tentang transformasi kurikulum menuju pendekatan Outcome Based Education (OBE). Dalam paparannya, dijelaskan bahwa OBE menitikberatkan pada pencapaian kompetensi lulusan melalui tiga komponen utama, yaitu Outcome Based Curriculum (OBC), Outcome Based Learning Experience (OBLE), dan Outcome Based Assessment & Evaluation (OBAE). Ketiga komponen ini menjadi pondasi dalam merancang kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Sebagai tindak lanjut, PPNS berkomitmen untuk menyusun mekanisme kolaboratif dengan mitra industri dalam pengembangan kurikulum dan pelaksanaan magang.

Tema paparan yang kedua adalah “Dari Riset ke Industri: Hilirisasi Inovasi dan Pengembangan SDM” menyoroti potensi kerja sama ini meliputi hilirisasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian yang relevan dengan kebutuhan industri, pemecahan masalah industri yang diangkat menjadi topik penelitian, serta kolaborasi penelitian untuk menyelesaikan masalah di masyarakat.

Tema paparan “Membangun Industri Berbudaya K3: Lesson Learned dari Penghargaan Best Safety Program OHS Asia’s Summit 2025 yang diraih PT. ASSI”. Perusahaan ini menerima penghargaan untuk Program K3 Terbaik dari OHS Asia’s Summit 2025, serta beberapa penghargaan lainnya, termasuk dari Gubernur Jawa Timur atas prestasinya mencapai 1.945.498 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja. PT. ASSI melaksanakan Program K3 meliputi Penyusunan Sistem & Prosedur K3, Peningkatan Kompetensi & Pelatihan, Penguatan Komunikasi & Kesadaran. 

Sejumlah perwakilan industri seperti PT. PAL Indonesia, PT. Orela Shipyard turut memberikan masukan dan apresiasi atas inisiatif kampus dalam membuka ruang dialog. Berbagai masukan diberikan agar lulusan yang dihasilkan oleh PPNS sesuai dengan harapan kampus.

Berikut beberapa tindak lanjut yang akan dilakukan bersama, yakni: 

  • Penyusunan kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.
  • Peningkatan kualitas program magang dan kerja praktik mahasiswa.
  • Hilirisasi riset bersama untuk menghasilkan produk inovatif.
  • Strategi pengembangan SDM agar lebih kompetitif di tingkat global.

“Mahasiswa (teknik) seringkali lebih fokus pada hardskill. Mereka lupa untuk mengembangkan softskill. Kemampuan komunikasi 

PPNS berharap, hasil pertemuan IAB ini dapat menjadi pijakan untuk merumuskan langkah strategis ke depan, baik dalam peningkatan mutu akademik maupun kontribusi nyata bagi pembangunan industri nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *