PPNS Gelar Workshop 5R, Inspeksi K3, dan Simulasi Pananggulangan Kebakaran

Kegiatan workshop keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, tertib, dan berbudaya keselamatan tinggi, khususnya bagi pengelola laboratorium dan bengkel. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis para peserta dalam menghadapi potensi bahaya di tempat kerja terutama yang berkaitan dengan risiko kebakaran serta penerapan sistem manajemen K3. Melalui kombinasi antara pemaparan materi dan simulasi lapangan, peserta diajak untuk mengenali bahaya, memahami langkah pencegahan, serta mampu bertindak cepat dan tepat ketika terjadi keadaan darurat. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya penerapan prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) dan budaya disiplin dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang efisien, produktif, dan berkelanjutan.

Pada sesi pertama, peserta menerima materi tentang karakteristik kebakaran dan teknik penanggulangannya yang disampaikan oleh Drs. M. Mundhir dari Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya. Sesi ini dilanjutkan dengan simulasi pemadaman kebakaran secara langsung, mencakup metode tradisional menggunakan karung goni, penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), pemanfaatan hydrant, serta penanganan insiden kebocoran LPG. Seluruh simulasi dipandu oleh tim Dinas PMK Kota Surabaya untuk memastikan praktik lapangan berjalan aman dan sesuai prosedur.

Sesi kedua dibawakan oleh Afrigh Fajar Rosyidiin, S.ST., M.T. dari UPIK3 PPNS, yang memaparkan materi 5R, Inspeksi K3, dan pelaporan kecelakaan kerja. Materi ini menekankan pentingnya tata kelola ruang kerja yang rapi dan tertata, inspeksi berkala untuk mengidentifikasi potensi bahaya, serta mekanisme pelaporan kejadian guna pencegahan berulang. Pada bagian ini juga dijelaskan prosedur pengoperasian yang tepat sebagai acuan implementasi di laboratorium dan bengkel.

Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi sepanjang kegiatan. Mereka aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan terlibat langsung dalam simulasi pemadaman, menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap materi dan praktik yang diberikan. Diharapkan, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat segera diterapkan di lingkungan kerja masing‑masing untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan produktivitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *