Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) mencanangkan diri sebagai kampus BERSINAR, yakni bersih dari Narkoba. Tekad ini disampaikan langsung oleh Direktur PPNS dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) di Grha Dewaruci PPNS (28/12). Sebelum pencanangan, PPNS telah melakukan beberapa upaya untuk mewujudkan kampus BERSINAR, ditandai dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) PPNS, pemeriksaan sampel urine dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, serta seminar tentang anti narkoba. Acara pencanangan PPNS Kampus Bersinar dihadiri lebih dari 350 orang, yang terdiri dari Ketua Jurusan, Korprodi, Dosen TKK (Konsultasi Kemahasiswaan), dan juga mahasiswa.
Dalam rangka memberantas peredaran narkoba, telah dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2020 mengenai Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika 2020-2024. Instruksi Presiden ini kemudian diikuti oleh masing-masing kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memerintahkan semua perguruan tinggi membentuk Satgas P4GN.
PPNS sebagai kampus yang mengemban amanah untuk mendidik dan membina generasi muda juga berperan penting dalam menyiapkan generasi yang sehat dan bebas narkoba. Direktur PPNS, Eko Julianto, menyampaikan pentingnya upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
“Dalam beberapa tahun mendatang, kita akan mendapatkan bonus demografi. Kita harus mempersiapkan generasi emas saat bonus demograsi tiba. Salah satu upayanya adalah menciptakan generasi muda yang anti narkoba” jelas Eko.
Sementara itu Kepala BNNP Jawa Timur Brigjen. Pol. Muhammad Aris Purnomo, menyampaikan bahwa narkoba kini menjadi salah satu fokus permasalahan negara, selain terorisme dan korupsi.
“Narkoba lebih berbahaya dibandingkan terorisme dan korupsi. Kalau terorisme dan korupsi, negara yang lebih banyak dirugikan, sedangkan kalau narkoba semuanya dirugikan; pecandunya, orangtuanya, lalu yang paling dirugikan adalah masyarakat karena narkoba berujung pada kriminalitas. Lapas-lapas kini juga dipenuhi oleh kasus narkoba, panti rehabitlitasi juga dipenuhi oleh pencandu narkoba,” ungkap Aris.
Acara pencanangan PPNS Kampus Bersinar (Bersih Narkoba) diawali menyanyikan Indonesia Raya, penandatanganan Nota Kesepahaman dan Komitmen Bersama. Deklarasi Anti Narkoba dibaca bersama-sama sebagai wujud komitmen bersama untuk mencegah dan memerangi peredaran narkoba. Tak hanya itu, ada penampilan menarik pembacaan puisi tentang bahaya narkoba yang dibawakan oleh apik oleh Putri Nur Indah, mahasiswi PPNS.
Pembacaan Deklarasi Perang Melawan Narkoba diikuti oleh Seluruh Peserta