Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) kini memasuki babak baru dalam transformasi digital dan keberlanjutan kampus hijau. PPNS resmi meluncurkan sistem smart class berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini tidak hanya merevolusi cara ruang kelas dikelola, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mengurangi konsumsi energi listrik dan meningkatkan Green Matrix Index—sebuah indikator kinerja keberlanjutan lingkungan kampus, yang dalam konteks nasional dikenal sebagai UI GreenMetric.
Sistem smart class pertama kali diimplementasikan di tiga ruang utama: P101, P102, dan P103, yang menjadi lokasi percontohan sebelum diluncurkan secara bertahap ke seluruh gedung perkuliahan. Dengan pendekatan yang cerdas dan terintegrasi, sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa penggunaan energi hanya terjadi saat benar-benar dibutuhkan, tanpa mengorbankan kenyamanan proses belajar-mengajar. Pada intinya, sistem ini menggabungkan empat fitur utama yang saling terhubung secara real-time:
- Mode Manual-Otomatis Berbasis Jadwal Sistem secara otomatis mengaktifkan penerangan, pendingin ruangan (AC), dan perangkat multimedia sesuai jadwal perkuliahan yang telah ditetapkan. Jika kelas dimulai pukul 08.00, seluruh fasilitas akan menyala tepat waktu. Namun, jika tidak ada jadwal, sistem tetap dalam mode standby rendah konsumsi—tanpa intervensi manual.
- Deteksi Pergerakan (Motion Detection) Keunikan lain dari sistem ini terletak pada motion sensor yang terpasang di setiap ruangan. Meskipun jadwal menunjukkan waktu aktif, jika tidak terdeteksi kehadiran dosen atau mahasiswa dalam durasi tertentu, sistem akan mematikan perangkat secara otomatis. Ini mencegah pemborosan energi akibat ruang kosong yang tetap menyala.
- Integrasi Real-Time dengan SIM BAK Sistem ini langsung tersinkronisasi dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) penjadwalan dari Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (BAK). Setiap perubahan jadwal—seperti pembatalan kelas atau pergeseran waktu—langsung diterima oleh sistem smart class, menjadikannya dinamis dan tanggap terhadap kebutuhan nyata.
- Pemantauan Energi Terintegrasi Setiap konsumsi energi di ruang P101, P102, dan P103 dipantau secara langsung melalui dashboard digital. Data ini tidak hanya untuk kontrol teknis, namun juga menjadi dasar pengambilan keputusan strategis dalam pengelolaan sumber daya kampus.
Langkah ini tidak sekadar modernisasi. Data awal pasca-implementasi menunjukkan potensi penghematan energi hingga 40% di ruang kelas percontohan dibandingkan dengan pola penggunaan konvensional. Penghematan ini terutama berasal dari eliminasi idle usage—konsumsi listrik saat ruangan tidak digunakan tetapi perangkat tetap menyala. Yang lebih penting, inovasi ini secara langsung mendukung kriteria “Energi dan Perubahan Iklim”dalam pemeringkatan UI GreenMetric, yang memberi bobot 19% dari total penilaian keberlanjutan kampus. Sistem pemantauan energi digital dan penggunaan perangkat hemat energi berbasis otomasi IoT menjadi bukti konkret komitmen institusi terhadap pengurangan emisi karbon.
Smart class PPNS bukan sekadar proyek teknis, melainkan bagian dari visi besar kampus maritim berwawasan lingkungan. Dengan fondasi IoT yang kuat, sistem ini membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut—seperti integrasi dengan energi terbarukan, manajemen AC berbasis suhu ruangan, hingga penggunaan data untuk analitik pembelajaran.
“Kami percaya bahwa kampus masa depan adalah kampus yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan. Smart class adalah langkah awal dari transformasi besar PPNS menuju green campus yang sejati,” ujar ketua tim peneliti Vivin Setiani.
Dengan inovasi ini, PPNS tidak hanya menegaskan kapasitasnya sebagai lembaga pendidikan perkapalan unggulan, tetapi juga sebagai pelopor dalam penerapan teknologi hijau di lingkungan kampus Indonesia. (nur)