Surabaya, ppns.ac.id Jalur Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) mengumumkan peserta yang lolos pada Sabtu (19/6) ini. SBMPN biasanya diadakan melalui seleksi tes tulis serentak di 42 politeknik negeri se-Indonesia. Tahun ini, ada perbedaan besar untuk pelaksanaan SBMPN. Salah satunya karena SBMPN tahun 2021 hanya menawarkan Program Studi D3. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) tahun ini menggelar ujian SBMPN melalui mekanisme ujian secara daring dari lokasi masing-masing peserta.
Dari data panitia lokal, PPNS mencatat angka pendaftar hampir 437 pendaftar yang akan memperebutkan 64 kursi. Angka pendaftar ini memang terlihat kecil bila dibandingkan dengan total pendaftar tahun 2020. Tahun 2020 pendaftar mencapai 2700 dengan membuka 14 program studi D4 dan D3. Namun meski angka pendaftar tahun 2021 lebih kecil, tingkat keketatan Prodi D3 justru naik.
“Pada dasarnya, kami melihat angka pendaftar masih sangat baik untuk D3. Kami cukup kaget karena melihat antusiasme masyarakat yang semakin mempercayai politeknik sebagai tujuan studi lanjut. Kami tahu secara angka (tahun ini) pasti turun karena hanya menawarkan 4 prodi, namun, tidak disangka malah setelah ditelaah, tingkat keketatan Prodi D3 malah meningkat,” ungkap Anis Mustaghfirin, Wakil Direktur Bidang Akademik PPNS.
Kemudahan dalam mendaftar dan karena tes dilaksanakan secara online dari lokasi masing-masing, bisa jadi menjadi salah satu faktor yang menguntungkan para pendaftar. Tes dengan metode Internet Based Test (IBT) ini mewajibkan peserta menginstal aplikasi khusus ujian. Ujian tetap diawasi melalui daring. Mekanisme IBT ini menggunakan sistem yang khusus untuk ujian untuk meminimalisir kecurangan saat ujian dari rumah masing-masing.
“Mungkin salah satu alasan meningkat karena ujian SBMPN PPNS tahun ini bisa dilakukan dari mana saja. Sehingga yang lokasinya jauh bahkan luar Jawa, bisa tetap mencoba mendaftar. Sangat memudahkan bagi pendaftar,” ungkap pria yang menyelesaikan doktornya di Jepang ini.
Setelah dinyatakan lolos SBMPN, masih akan ada tes esehatan sebelum dinyatakan diterima menjadi Mahasiswa Baru. Seluruh proses penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara daring.
“Bagi kami, keamanan dan keselamatan yang paling penting. Jadi kami akan pikirkan teknisnya dengan mempertimbangkan protokol kesehatan di situasi saat ini,” ungkap Anis.