British Embassy, Kemenristekdikti, dan PPNS menyelenggarakan seminar internasional bertajuk The Role of Vocational Education Higher Institution in Supporting Indonesia to Become Global Maritime Hub. Acara yang berlangsung pada Rabu (07/02/2018) ini dihadiri oleh 70 peserta dari berbagai industri dan universitas dari seluruh Indonesia. Total hampir 30 institusi dari industri dan berbagai kampus berkumpul dan berdiskusi mengenai perkembangan maritim di Indonesia.
Untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia, banyak PR yang masih harus dikerjakan. Hal ini sesuai materi presentasi Dr. I Putu Arta Wibawa dari PPNS. Selain menyoroti berbagai aspek maritim Indonesia, Putu juga menyoroti pentingnya percepatan mencetak tenaga ahli di bidang maritim. Salah satunya dengan pembenahan pendidikan politeknik termasuk PPNS. PPNS termasuk politeknik yang direvitalisasi, bukti bahwa bidang maritim menjadi salah satu fokus pembenahan oleh pemerintah.
Angus Ferguson dari City of Glasgow University dan David Kelly The Institute of Marine, Research & Technology (IMaResT) juga memberikan gambaran tentang perkembangan teknologi di bidang perkapalan dan kelautan.
Salah satu peserta, Eko Murmantono dari PT. PAL Indonesia, menanyakan apakah mungkin ada training tentang teknologi combat system dan weapon karena Indonesia sangat ketinggalan dan kesulitan mencari tempat training untuk hal itu. David Kelly menjelaskan bahwa untuk teknologi persenjataan adalah hal yang memang sensitif bagi tiap negara dan terkadang sulit untuk ‘dishare’, namun mereka berjanji akan membantu untuk mencarikan tempat training yang tepat.(SK2)