Pengetahuan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diberikan oleh instansi pendidikan biasanya hanya sebatas pengetahuan umum. Padahal cakupan pengetahuan K3 ini sangatlah luas. Hal inilah yang mendorong Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menyelenggarakan Seminar Bulan K3 dengan mengundang guru-guru TK dan SMA sederajat. Kegiatan yang diselenggarakan 2 hari ini juga turut mengundang mitra industri PPNS. PPNS yang telah meraih penghargaan di bidang Sistem Manajemen K3 dari Provinsi Jawa Timur mengambil bagian dengan mengedukasi masyarakat tentang K3.
Dalam instansi Pendidikan, seharusnya simulasi atau sosialisasi terkait K3 dapat diberikan sejak dini. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya bahaya dan risiko terjadinya kecelakaan pada program belajar mengajar di sekolah, khususnya jika ada belajar mengajar di dalam bengkel/laboratorium. Pada seminar Bulan K3 PPNS, beberapa materi tidak hanya tentang K3 namun juga tentang menciptakan lingkungan aman bebas dari pelecehan dan kekerasan seksual. ILO melalui Never Okay Project (NOP) baru saja melakukan survei online tentang ‘kekerasan dan pelecehan di dunia kerja 2022’ dari 12 Agustus hingga 13 September 2022. Dari 1175 responden, 70,81% pernah mengalami pelecehan di tempat kerja, dan 69,35% pernah mengalami lebih dari satu kasus. Sementara itu, Komnas Perempuan melaporkan 51 kasus terjadi dari tahun 2015 hingga 2021 dimana 27% diantaranya terjadi di perguruan tinggi.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah mengeluarkan Peraturan Menteri No.30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi di Indonesia termasuk Politeknik. Peraturan ini wajib dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemendikbudristek dengan membentuk instrumen pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Sehubungan dengan hal itu diharapkan pihak industri juga menerapkan peraturan yang sama untuk pencegahan terjadinya kekerasan seksual dan bullying di tempat kerja.
Hadir sebagai pemateri pertama adalah Kekek Apriana sebagai konsultan dari ILO terkait gender dan kasus PPKS. Kekek memberikan materi tentang pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan dan dunia kerja.
Pameteri kedua adalah Ida Rochmawati selaku Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya dan Koordinator Kelompok Sistem Manajemen Mutu K3 Dinas Ketenagakerjaan. Tema yang dibawakan adalah terwujudnya pekerjaan layak yang berbudaya K3 guna mendukung keberlangsungan usaha di setiap tempat kerja. Melalui Bulan K3 Nasional dengan tema tersebut untuk meningkatkan kebijakan dan sistem pengembangan keterampilan serta meningkatkan kemampuan kerja dan kesiapan masa depan perempuan dan laki-laki muda, khususnya mereka lulusan SMA/SMK termasuk mereka yang berasal dari kelompok kurang beruntung untuk mengejar dan memajukan karir di dunia industri.
Sebenarnya manfaat penerapan K3 disekolah, antara lain dapat meningkatkan konsentrasi belajar di kelas, terciptanya suasana tenang dan nyaman, meningkatkan kepedulian tanggung jawab, dan menumbuhkan kecintaan terhadap kebersihan, keindahan dan ketertiban sekolah sehingga tercipta kesehatan. Untuk itu di bulan K3 di tahun 2023 ini, perayaan yang akan dilakukan berupa seminar dengan mengundang guru di lingkungan dan SMA/SMK.
Di hari kedua, Tim UPIK3 PPNS memberikan materi keselamatan kepada anak usia dini kepada guru-guru TK. Tak hanya itu, tim UPIK3 juga mensosialisasikan tentang Maritime Edupark di PPNS yang terbuka bagi siswa TK hingga SMA. Melalui kegiatan ini, diharapkan lebih banyak masyarakat yang teredukasi tentang K3.